Komisi X Desak Kemendibud Persiapkan UN 2014 Sebaik Mungkin

04-02-2014 / KOMISI X

 

Ujian Nasional (UN) 2014 untuk SMA, SMK, dan MA akan dilaksanakan pada bulan April 2014. Oleh karenanya, Komisi X DPR mendesak Kemendikbud untuk mempersiapkan UN 2014 sebaik mungkin agar kualitas UN 2014 meningkat dari 2013. Baik dari sisi materi soal, pelaksanaan, pengawasan, dan keluaran atau output.

“Apabila UN 2014 bermasalah, maka Komisi X tidak akan menyediakan atau menyetujui anggaran UN 2015. Komisi X mendukung anggaran UN 2014 agar tidak terjadi insiden seperti UN 2013 lalu,” ujar Wakil Ketua Komisi X DPR RI Syamsul Bachri (F-PG) saat pertemuan Tim Komisi X dengan Kadis Dikbud beserta jajaran Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), pekan lalu.

Dia menambahkan, pihaknya sudah wanti-wanti kepada Mendikbud. “Kami tidak ingin mereka bilang siap tetapi di lapangan tidak. Kita tidak berhenti dari situ, kita akan mengechek terus bagaimana kedepannya. Tentu kita akan bertanya ke siswa-siswa, apakah mereka sudah siap dalam materi maupun mental mereka bagaimana,” jelasnya.  

Oleh karenanya, lanjut Syamsul, kunjungan ini adalah dalam rangka pengawasan, apakah pemerintah siap untuk menyelenggarakan UN 2014. Masukan yang disampaikan kepada Komisi X, mereka minta kepercayaan percetakan dan segalanya dipercayakan oleh daerah, dan tidak disentralisasi.

Dalam kaitan ini, kata politisi Partai Golkar, DPR tidak dalam posisi lebih teknis lagi, tetapi diserahkan kepada diskresi pemerintah. “Yang terpenting adalah, jangan sampai terjadi kesulitan dalam distribusi soal dan tidak ada kebocoran soal,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Kadis Dikbud Sulsel Abdullah Djabbar mengatakan untuk persiapan UN 2014 dimana data yang diinginkan oleh Kemendikbud sejak bulan Nopember 2013 itu sudah difinalkan mulai dari SMP, SMA, SMK, dan MA sebagai peserta UN 2014. Terkait dengan masalah penggandaan dan pendistribusian soal yang diserahkan kepada daerah diharapkan tidak  terulang lagi seperti tahun yang lalu. “Insya Allah, UN 2014 ini akan berjalan lancar,” ujarnya.

Kunjungan spesifik Komisi X DPR RI terdiri atas 8 orang dipimpin Syamsul Bachri dari sejumlah anggota lintas fraksi yakni Sri Novida dari F-PD; Oelfah A Syahrullah Harmanto dari F-PG; TB. Dedi Suwandi Gumelar dari F-PDI Perjuangan; Ahmad Zainuddin dari F-PKS; Dedi Wahidi dari F-PKB; Nuroji dari F-Partai Gerindra; dan Muchtar Amma dari F-Partai Hanura.(iw)/foto:iwan armanias/parle.

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...